Copyright © Ummu Sumayyah's Online Market
Design by Dzignine
Monday 9 December 2013

Wasiat Penting Untuk Anak-Anak

Bismillah

Teks : Ummu Sumayyah


Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, beliau berkata, “Aku berada di belakang Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pada suatu hari. Beliau berkata kepadaku, “Wahai anak, sesungguhnya aku akan ajari engkau beberapa kalimat:
1.
اِحْفَظِ اللَّهَ يَحْفَظْكَ،

“Jagalah Allah niscaya Allah menjagamu”

Iaitu dengan melaksanakan perintah-perintah Allah serta menjauhi larangan-larangan-Nya, Allah akan menjagamu dunia dan akhirat.

2.
اِحْفَظِ اللَّهَ تَجِدُهُ تُجَاهَكَ

“Jagalah Allah, niscaya engkau akan dapati Allah di hadapanmu”

Jagalah batasan-batasan dan hak-hak Allah. Engkau akan mendapati Allah memberikan taufiq kepadamu serta membantumu.

3.
إِذَا سَأَلْتَ فَسْأَلِ اللَّهَ ، وَإِذَا اسْتَعَنْتَ فَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ

“Jika engkau meminta, mintalah kepada Allah. Jika engkau meminta bantuan, mintalah bantuan kepada Allah”.

Maksudnya, jika engkau meminta bantuan dalam perkara dunia ataupun akhirat, maka mintalah kepada Allah. Lebih-lebih lagi dalam perkara yang manusia tidak mampu memberi melainkan hanya oleh Allah semata, seperti menyembuhkan penyakit, meminta rezki, menurunkan hujan, ini adalah perkara yang khusus bagi Allah sahaja.
(Hal ini telah disebutkan oleh An-Nawawi dan Al-Haitami)

4.
وَاعْلَمْ أَنَّ اْلأُمَّةَ لَوِ اجْتَمَعَتْ عَلَى أَنْ يَنْفَعُوْكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَنْفَعُوْكَ إِلاَّ بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللَّهُ لَكَ, وَإِنِ اجْتَمَعُوا عَلَى أَنْ يَضُرُّوْكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَضُرُّوْكَ إِلاَّ بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللَّهُ عَلَيْكَ

“Ketahuilah, meskipun seluruh umat manusia berkumpul untuk memberikan satu pemberian yang bermenafaat kepadamu, tidak akan bermenafaat hal itu bagimu, kecuali jika itu telah ditetapkan oleh Allah. Dan begitu juga jika seluruh umat manusia berkumpul untuk memudharatkanmu dengan sesuatu, maka mereka tidak dapat memudharatkanmu kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tentukan”

Maksudnya adalah beriman kepada takdir yang telah Allah tulis terhadap manusia, samada takdir baik ataupun buruk.

5.
رُفِعَتِ اْلأَقْلاَمُ وَجَفَّتِ الصُّحُفُ

“Pena-pena telah diangkat dan lembar-lembar telah kering” (HR. At-Tirmidzi dan beliau berkata hadits ini hasan shahih).

Maksudnya, tawakkal kepada Allah disertai dengan mengambil sebab, karena Rasulullah bersabda kepada pemilik unta, “Ikatlah untamu kemudian bertawakkallah”. (Hadits hasan, riwayat At-Tirmidzi).

Pada riwayat selain At-Tirmidzi:

6. “Kenalilah Allah di masa lapang, maka Allah akan mengenalmu di masa sulit”.

Tunaikanlah hak-hak Allah dan hak-hak manusia di kala lapang, maka Allah akan menyelamatkanmu di waktu kesempitan.

7. “Ketahuilah bahawa apa yang (ditakdirkan) hilang darimu tidak akan menimpamu dan apa yang (ditakdirkan) menimpamu tidak akan hilang darimu”

Jika Allah menahan sesuatu darimu, maka tidak akan sampai padamu. Dan apabila Allah memberimu sesuatu, maka tidak akan ada yang boleh menahannya.

8. “Ketahuilah bahwa pertolongan menyertai kesabaran”

Pertolongan untuk menghadapi musuh dan terhadap diri sendiri itu sesuai dengan kesabaran.

9. “Sesungguhnya ada kelapangan bersama kesusahan”

Kesusahan yang menimpa seorang yang beriman akan disusuli oleh kelapangan setelahnya.

10. “Dan sesungguhnya bersama dengan kesulitan itu ada kemudahan”
(Dihasankan oleh pentahqiq Kitab Jami’ul Ushul dengan penguat-penguat hadits tersebut).

Kesukaran yang dirasakan oleh seorang muslim, maka akan datang setelahnya satu atau dua kemudahan.

Faedah Hadits

1. Cintanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kepada anak-anak. Beliau memboncengkan Ibnu Abbas di belakang beliau. Beliau juga memanggil Ibnu Abbas dengan panggilan, “Wahai anak” agar Ibnu Abbas memperhatikan apa yang beliau ucapkan.

2. Memerintahkan anak-anak untuk taat kepada Allah dan menjauhkan diri dari maksiat kepada-Nya serta membawa kebahagiaan kepada mereka di dunia dan akhirat.

3. Allah akan memenangkan orang yang beriman di saat sempit jika mereka menunaikan hak Allah dan manusia di masa lapang, sihat dan kaya.

4. Menanamkan kepada jiwa anak-anak aqidah tauhid dengan meminta dan beristi’anah (meminta bantuan) kepada Allah ta’ala semata. Ini merupakan kewajiban orang tua dan pendidik.

5. Menanamkan kepada anak aqidah iman kepada taqdir, yang baik mahupun yang buruk dan ini merupakan rukun iman.

6. Mendidik anak agar optimis dalam menghadapi hidup mereka dengan keberanian dan penuh harapan supaya mereka menjadi orang yang berguna.

“Ketahuilah bahwa pertolongan menyertai kesabaran, sesungguhnya ada kelapangan bersama kesusahan dan sesungguhnya bersama dengan kesulitan itu ada kemudahan”

Wallahua'lam

Sumber  :  Asy Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu



 

0 comments:

Post a Comment