Teks : Ummu Sumayyah
Anak adalah anugerah Allah kepada pasangan suami isteri yang mendirikan rumahtangga.
Banyak terdapat dalil-dalil di dalam Al-Qur’an yang menyebutkan tentang kabar gembira ketika melahirkan anak diantaranya :
يَا زَكَرِيَّا إِنَّا نُبَشِّرُكَ بِغُلامٍ اسْمُهُ يَحْيَى
"Wahai Zakaria, sesungguhnya Kami memberi kabar gembira padamu dengan kelahiran seorang anak yang bernama Yahya" [Maryam: 7]
فَبَشَّرْنَاهُ بِغُلامٍ حَلِيمٍ
"Maka berilah kabar gembira padanya dengan kelahiran anak yang sangat penyabar" [Ash-Shaaffaat: 101]
قَالُوا لا تَوْجَلْ إِنَّا نُبَشِّرُكَ بِغُلامٍ عَلِيمٍ
"Mereka (para malaikat)
berkata: Janganlah kamu merasa takut, sesungguhnya kami memberi kabar
gembira kepadamu dengan (kelahiran seorang) anak laki-laki (yang akan
menjadi) orang yang alim" [Al-Hijr: 53]
فَنَادَتْهُ
الْمَلائِكَةُ وَهُوَ قَائِمٌ يُصَلِّي فِي الْمِحْرَابِ أَنَّ اللَّهَ
يُبَشِّرُكَ بِيَحْيَى مُصَدِّقًا بِكَلِمَةٍ مِنَ اللَّهِ وَسَيِّدًا
وَحَصُورًا وَنَبِيًّا مِنَ الصَّالِحِينَ
"Kemudian malaikat
(Jibril) memanggil Zakariya, sedang ia tengah berdiri melakukan sollat
di mihrab (katanya): ‘Sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan
kelahiran (seorang puteramu) Yahya, yang membenarkan kalimat (yang
datang) dari Allah, menjadi ikutan, menahan diri (dari hawa nafsu) dan
seorang Nabi termasuk keturunan orang-orang saleh" [Ali-Imran: 39]
“Tidak terdapat satu hadits pun dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tentang ucapan selamat, kecuali atsar yang diriwayatkan dari para tabi’in. Di antaranya:
Dari
Al-Hasan Al-Bashri Rahimahullah. Ada seseorang bertanya kepadanya
tentang ucapan selamat tersebut ; "Bagaimana cara aku mengucapkannya ?"
Kata Al-Hasan: Ucapkanlah:
"Semoga Allah menjadikannya anak yang dberkati atasmu dan atas ummat Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam"
Selain dari ucapan tersebut, ada ucapan lainnya yang shahih,
Sedangkan bagi ibu bapa kepada bayi yang dilahirkan itu pula harus membalas dengan mengucapkan :
“Semoga Allah juga memberkatimu dan melimpahkan kebahagiaan untukmu. Semoga Allah membalasmu dengan sebaik-baik balasan, mengurniakan kepadamu sepertinya dan melipat gandakan pahalamu.”
[Lihat Al-Adzkar, karya An-Nawawi, hal. 349, dan Shahih Al-Adzkar lin Nawawi, oleh Salim Al-Hilali 2/713
Seharusnya kita sebagai kaum
muslimin yang mencintai kebaikan bagi saudara-saudara kita. Kita turut
bahagia dengan kebahagiaan mereka dan turut sedih dengan kesedihan
mereka. Jka kita memang orang muslim yang sebenar-benarnya, maka kita akan merasa seperti satu jasad. Bila salah satu anggotanya merasa sakit, maka
semua anggota lainnya turut terasa sakit juga. Wallahua'lam
0 comments:
Post a Comment