Teks : Ummu Sumayyah
Setiap anak adam yang dilahirkan di dunia ini cepat atau lambat pasti akan mengalami suatu proses berpisahnya roh dari badan. Saat kematian itu pasti akan datang dan ia tidak akan terlewat walau sedetik pun seperti yang telah ditetapkan oleh Allah Azza Wa Jalla di 'lauhul mahfuz'. Rasullullah sallahualaihi wassalam telah menggambarkan kepada kita bahawa saat kematian itu amat dahsyat dan amat menyakitkan.
“Sakratul maut itu sakitnya sama dengan tusukan tiga
ratus pedang”-Riwayat Tirmizi
Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
”Apabila si mati dikuburkan, datanglah kepadanya dua Malaikat hitam legam, lagi biru (matanya), salah satu di antaranya disebut dengan nama “Munkar” dan yang satu lagi disebut dengan nama “Nakir”,
1. SOALAN PERTAMA MENGENAL ALLAH, ‘AZZA WA JALLA
Apabila ditanya: Siapakah Rabbmu? Maka katakanlah: Rabbku adalah ALLAH, yang telah memelihara diriku dan semesta alam ini dengan mengurniakan segala nikmatNya. Dialah sembahanku, dan tiada sesembahan yang berhak disembah selain DIA.
Dalilnya surah Al-Fatihah : 1-2
“Segala puji hanya milik Allah, Tuhan semesta alam ”
Semua yang ada selain Allah disebut alam. Selanjutnya, jika ditanya: Melalui apa Anda mengenal Rabb? Maka hendaklah Anda jawab: Melalui tanda-tanda kekuasaan-Nya dan melalui ciptaan-Nya. Diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah: malam, siang, matahari dan bulan. Sedang diantara ciptaan-Nya adalah: tujuh langit dan tujuh bumi beserta segala makhluk yang ada di langit dan di bumi serta yang ada di antara keduanya.
Dalilnya surah Surah Fushshilat : 37
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaanNya ialah malam dan siang, serta matahari dan bulan. Janganlah kamu sujud kepada matahari dan janganlah pula sujud kepada bulan, dan sebaliknya hendaklah kamu sujud kepada Allah yang menciptakannya, kalau betullah kamu hanya beribadat kepada Allah".
Dalilnya surah Surah Al A'raaf : 54
“Sesungguhnya Rabb kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit & bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan & bintang-bintang (semuanya) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan & memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.”
Dalilnya Surah Al-Baqarah : 21
"Hai manusia, sembahlah Rabb mu yang telah menciptakan mu dan orang-orang yang sebelum mu, Agar Kamu bertakwa"
Dalilnya Surah Al Baqarah : 22
"Dialah yang menjadi kan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap dan dia menurunkan air hujan dari langit, lalu dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untuk mu, kerana itu jangan lah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah (syirik) padahal kamu mengetahui"
Ibnu Katsir mengatakan: “Hanya Pencipta segala sesuatu yang ada inilah yang berhak disembah dengan segala jenis ibadah.”
Dan jenis-jenis ibadah yang diperintahkan Allah kepada hambanya di antaranya ialah:
Islam (rukun Islam), iman, ihsan, do’a, khauf (takut), raja’ (pengharapan), tawakkal, raghbah (penuh minat), rahbah (cemas), khusyu’ (tunduk), inabah (kembali kepada-Nya), isti’anah (memohon pertolongan-Nya), isti’adzah (meminta perlindungan-Nya), istighatsah (meminta pertolongan untuk dimenangkan atau diselamatkan), dzabh (pemyembelihan), nadzar dan macam-macam ibadah lainnya yang diperintahkan oleh Allah.
“Dan sesungguhnya mesjid-mesjid itu adalah kepunyaan Allah. Maka janganlah kamu menyembah seseorangpun di dalamnya di samping (menyembah) Allah.” [Q72:18]
“Dan barangsiapa menyembah tuhan yang lain di samping Allah, padahal tidak ada suatu dalilpun baginya tentang itu, maka sesungguhnya perhitungannya di sisi Tuhannya. Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu tiada beruntung.” [Q23:117]
Dalil jenis jenis ibadah tersebut ialah:
- Dalil Do’a: “Dan Tuhanmu berfirman: ‘Berdo’alah kepada-Ku niscaya akan Ku-perkenankan bagimu.’ Sesungguhnya orang-orang yang enggan untuk beribadah kepada-Ku pasti akan masuk neraka dalam keadaan hina-dina” [Q40:60] dan HR At-Tirmidzi “Do’a adalah sari ibadah.”
- Dalil khauf: “…Maka janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku jika kamu benar-benar orang yang beriman.” [Q3:275]
- Dalil raja’: “…Untuk itu, barang siapa yang mengharapkan perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal shaleh dan janganlah mempersekutukan seorangpun dalam beribadah kepada Tuhannya.” [Q18:110]
- Dalil tawakkal: Q5:23 dan “…Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah, maka Dia-lah yang akan mencukupinya…” [Q65:3]
- Dalil raghbah, rahbah dan khusyu’: “…Sesungguhnya mereka itu senantiasa berlomba-lomba dalam (mengerjakan kebaikan-kebaikan) serta mereka berdo’a kepada Kami dengan penuh minat (kepada rahmat Kami) dan cemas (akan siksa Kami), sedang mereka itu selalu tunduk hanya kepada Kami.” [Q21:90]
- Dalil khasy-yah (takut): Q2:150
- Dalil inabah: “Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu serta berserah-dirilah kepada-Nya (dengan mentaati perintah-Nya), sebelum dating adzab kepadamu kemudian kamu tidak dapat tertolong (lagi)” [Q39:54]
- Dalil isti’anah: Q1:4 dan HR At-Tirmidzi “Apabila kamu memohon pertolongan, maka memohonlah pertolongan kepada Allah”
- Dalil isti’adzah: Q113:1 dan Q114:1-2
- Dalil istighatsah: Q8:9
- Dalil dzabh: Q6:162-163 dan Hadits: “Allah melaknat orang yang menyembelih (binatang) bukan karena Allah…”
- Dalil nadzar: Q76:7
(Rujuk kitab Tiga Landasan Utama karangan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah ta'ala)
0 comments:
Post a Comment